LOADING

Type to search

Bunga dan Tanaman

Makna dan Fakta Bunga Higanbana, si Bunga Kematian di Anime Jepang

Bagikan :

Bunga Higanbana (Lycoris radiata) adalah bunga yang berasal dari famili Amaryllidaceae. Di negara Barat, banyak orang menyebut bunga ini dengan sebutan Red Spider Lily. Bunga cantik berwarna merah ini berasal dari wilayah Asia Timur dan merupakan tanaman asli Jepang.

Ciri khas dari Red Spider Lily ini adalah mahkotanya yang berbentuk terompet dengan 6 helai daun mahkota berwarna merah menyala. Tangkai bunga Higanbana tidak memiliki daun dan langsung keluar dari umbinya. Umbi bunga ini tumbuh di bawah permukaan tanah.

Bunga Red Spider Lily ini dikenal sebagai tanaman yang tumbuh liar di ladang-ladang dan lereng bukit di Jepang. Bunga ini mekar pada musim gugur tepatnya di pertengahan musim gugur bulan September hingga Oktober. Karena mekar di musim gugur, bunga ini juga dikenal dengan nama autumn equinox flower.

Sejarah Bunga Higanbana

Bunga Higanbana memiliki sejarah yang sangat panjang di Jepang. Bunga ini pertama kali ditemukan di pegunungan Jepang bagian utara dan telah dibudidayakan selama berabad-abad.

Menurut legenda, Higanbana konon berasal dari Bima Sakti. Pada zaman kuno, dewa matahari Amaterasu sangat marah kepada saudara lelakinya Susanoo karena telah merusak ladangnya. Kemarahan Amaterasu sangat dahsyat hingga menyebabkan banyak orang meninggal. Para dewa memohon kepada Amaterasu agar menghentikan kemarahannya.

Untuk meredakan amarah Amaterasu, dewi bulan Tsukuyomi menaburkan bunga Higanbana yang berwarna merah terang di seluruh negeri. Warna merah terang dari bunga Higanbana melambangkan energi kehidupan. Melihat warna merah cerah dari bunga Higanbana, amarah Amaterasu pun reda.

Legenda lain juga mengatakan bahwa Higanbana merupakan air mata tertumpah dari seorang gadis yang sangat sedih karena harus berpisah dengan kekasihnya. Air matanya jatuh ke tanah dan tumbuh menjadi bunga Higanbana.

Bunga ini juga sudah dikenal sejak zaman Heian di Jepang sekitar tahun 794-1185. Higanbana sering menjadi simbol untuk mengekspresikan perasaan dalam puisi dan seni lukis pada masa itu.

Orang Jepang kuno percaya bahwa Red Spider Lily ini memiliki kekuatan magis. Mereka meyakini bunga ini dapat mengusir roh jahat dan melindungi diri dari marabahaya. Bahkan sampai sekarang, banyak yang masih percaya bahwa bunga ini mempunyai kekuatan supranatural di Jepang.

Makna dan Simbolisme Bunga Higanbana/ Red Spider Lily

Bunga Higanbana memiliki makna dan simbolisme yang sangat kuat dalam budaya Jepang. Bunga ini sering diasosiasikan dengan bunga kematian dan dunia spiritual.

Dalam bahasa Jepang, Higanbana berarti “bunga ke seberang”. Ini merujuk pada kepercayaan bahwa bunga ini dapat menuntun arwah ke alam baka. Konon bunga Higanbana akan tumbuh di tepi Sungai Sanzu, yang harus arwah lewati setelah meninggal sebelum memasuki surga atau neraka.

Bunga Higanbana juga melambangkan perpisahan dan kesedihan mendalam. Bunga ini sering orang- orang letakkan di makam atau altar untuk mengenang arwah leluhur. Dalam budaya Jepang, Higanbana berperan sebagai lambang cinta yang tragis dan kematian.

Selain itu, warna merah menyala dari Red Spider Lily melambangkan darah dan kematian bagi orang Jepang. Karena itu, bunga ini juga dikenal sebagai “bunga neraka”.

Dalam seni dan sastra Jepang, Higanbana sering digunakan sebagai simbol kematian atau pengingat tentang sifat sementara kehidupan. Misalnya, puisi haiku klasik biasanya menggunakan bunga merah ini untuk melambangkan musim gugur dan kefanaan.

Jadi secara keseluruhan, bunga Higanbana sangat erat kaitannya dengan makna spiritualitas, kematian, dan perpisahan dalam budaya Jepang.

Baca Juga :  20+ Jenis Bunga Anggrek Cantik Beserta Karakteristiknya

Mengapa Bunga Higanbana Disebut Bunga Kematian

Higanbana sering mendapat julukan sebagai “bunga kematian”. Ada beberapa teori mengenai asal muasal julukan ini.

Salah satu teori mengaitkannya dengan warna merah menyala dari kelopak bunganya yang melambangkan darah. Warna merah terang dari Red Spider Lily kerap diasosiasikan dengan kematian dan tragedi dalam budaya Jepang.

Teori lain menyebutkan bahwa bunga ini mekar di musim gugur, saat orang Jepang biasanya mengunjungi makam leluhur mereka dan memperingati arwah mereka yang telah tiada. Bunga higanbana dipercaya sebagai bunga yang dapat menuntun arwah leluhur pulang. Maka dari itu, banyak yang menganggap kehadirannya di makam- makam sebagai pertanda kedatangan arwah leluhur.

Ada pula legenda rakyat Jepang kuno yang menceritakan bahwa arwah wanita muda yang meninggal karena patah hati berubah menjadi bunga higanbana. Konon, setiap musim gugur arwah wanita itu akan muncul dalam wujud bunga ini untuk mengenang cintanya yang berakhir tragis.

Kisah dan legenda inilah yang kemudian mengokohkan julukan higanbana sebagai “bunga kematian” dalam budaya Jepang. Karena anggapan sebagai pertanda dan perwujudan kematian, tak jarang bunga ini hanya ditanam di area pemakaman.

Varietas Bunga Higanbana/ Red Spider Lily

Bunga Higanbana juga dikenal sebagai bunga Red Spider Lily

Ada berbagai varietas bunga Higanbana yang terkenal di dunia. Perbedaan utama adalah warna dan bentuk bunganya.

Beberapa varietas yang populer ini antara lain:

1. Higanbana Merah

Varietas paling umum dengan warna merah menyala. Bunganya berbentuk seperti terompet dengan 6 helai daun kelopak yang mekar. 

2. Higanbana Putih

Varietas langka dengan warna putih bersih tanpa noda. Varietas ini mempunyai bentuk bunga yang sama dengan Higanbana merah namun dengan warna putih polos.

3. Higanbana Pink 

Varietas dengan warna merah muda lembut. Bunganya bentuknya lebih kecil dan ramping daripada varietas merah.

4. Higanbana Ungu

Varietas dengan corak ungu gelap yang eksotis. Bentuk bunganya besar dan penuh dengan helai daun kelopak lebar.

5. Higanbana Orange

Varietas dengan warna oranye terang mencolok. Bentuk bunganya lonjong memanjang berbeda dari kebanyakan varietas Higanbana.

Baca Juga :  12 Jenis Tanaman Paku Cantik & Unik untuk Tanaman Hias Rumah

6. Higanbana Kuning

Varietas langka dengan warna kuning cerah. Bentuk bunganya ramping seperti terompet dengan ukuran sedang.

Itu sekilas tentang berbagai varietas Red Spider Lily yang bisa kita temukan di alam. Perbedaan warna dan bentuk bunga menjadi daya tarik tersendiri dari tanaman ini.

Budidaya dan Perawatan Bunga Higanbana

Dalam hal budidaya tanaman, bunga Higanbana termasuk tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang biak. Namun, ada beberapa tips perawatan yang perlu kita perhatikan agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik:

Cara Menanam Higanbana

  • Pilih lokasi yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung. Tanaman ini lebih suka berlindung dalam rerimbunan. 
  • Higanbana lebih menyukai tanah humus yang kaya akan unsur hara. Pastikan tanah memiliki drainase yang baik agar tidak tergenang.
  • Lubangi tanah sedalam 10-15 cm, lalu letakkan umbi bunga dengan posisi ujung tunas menghadap ke atas. 
  • Jarak tanam antar umbi sebaiknya 20-30 cm agar masing-masing tanaman memiliki ruang untuk berkembang.
  • Tutup kembali lubang dengan tanah tipis, lalu siram agar tanah lembab.

Perawatan

  • Siram tanaman secara teratur, hindari membiarkan media tanam kering. Namun, jangan berlebihan karena tanaman ini tidak tahan terhadap kondisi terlalu basah.
  • Berikan pupuk NPK dengan takaran sedang setiap 2 minggu sekali. Ini akan memacu pertumbuhan daun dan bunga.
  • Bersihkan gulma atau rumput liar di sekitar tanaman. Gulma dapat menghambat pertumbuhan.
  • Jika memungkinkan, beri mulsa jerami atau serbuk gergaji di sekitar pangkal batang. Ini membantu menjaga kelembaban tanah.
  • Lakukan pemangkasan batang tua setelah masa berbunga usai. Ini merangsang pertumbuhan tunas dan kuntum bunga baru.

Dengan perawatan yang tepat, bunga Higanbana dapat tumbuh subur dan berbunga lebat setiap musim gugur. Perhatikan media tanam dan pemupukannya agar tanaman tetap sehat dan indah.

Pemanfaatan Bunga Higanbana

Meski identik dengan bunga kematian di Jepang, namun Red Spider Lily ini juga mempunyai beberapa manfaat untuk kehidupan manusia

1. Sebagai Tanaman Hias

Dengan kecantikannya yang menawan, Higanbana juga bisa menjadi tanaman hias bunga yang cocok untuk dekorasi ruangan atau taman. Bentuk bunganya yang unik dan warnanya yang menarik membuat bunga ini cocok menjadi hiasan dalam vas bunga maupun dekorasi manis di taman. Kombinasi warna merah dan kuning pada kelopak bunganya memberi nuansa elegan dan artistik.

Higanbana juga dapat menjadi pilihan bahan tanaman hias dalam bentuk pot atau polybag. Ukuran bunganya yang besar dan berumbai-rumbai membuatnya sangat cocok menjadi hiasan manis di teras atau halaman rumah. 

2. Minyak Atsiri

Selain sebagai tanaman hias, bunga Higanbana juga bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan minyak atsiri. Minyak atsiri dari bunga ini mengandung senyawa kimia yang memberikan aroma khas.

Minyak atsiri Red Spider Lily biasanya diekstrak dari kelopak bunga menggunakan metode penyulingan uap. Minyaknya memiliki warna kuning keemasan dan aroma yang harum. Dalam aromaterapi, minyak atsiri Higanbana berkhasiat untuk mengurangi stres dan menenangkan pikiran.

Baca Juga :  Bunga Bird of Paradise : Fakta Menarik dan Panduan Budidaya

3. Obat Tradisional

Di Jepang dan Cina, bunga Higanbana sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, batang, daun, hingga bunga mempunyai khasiat dalam pengobatan tradisional.

Bunga Higanbana juga memiliki sifat anti inflamasi sehingga dapat membantu meredakan pembengkakan dan rematik. Infus Higanbana juga bisa diminum untuk mengatasi demam dan masuk angin. Dalam pengobatan Cina, mengonsumsi bunga ini juga dapat membantu meredakan wasir.

Kendati begitu, penggunaan bunga ini sebagai obat tradisional perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan. Pasalnya, bunga ini berpotensi mengandung senyawa beracun saat dikonsumsi berlebihan.

Fakta Menarik Tentang Bunga Higanbana

Bunga Higanbana memiliki beberapa fakta unik dan menarik, di antaranya:

  • Bunga ini memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti lentera atau lonceng yang indah. Kelopak bunganya yang mekar ke samping membuatnya tampak anggun dan elegan. 
  • Warna merah menyala dari Red Spider Lily sangat jarang ditemukan di alam. Ini membuatnya populer sebagai bunga yang eksotis.
  • Bunga ini mekar di musim gugur saat daun-daun mulai berguguran. Perbedaan warna merah terang bunga dengan latar belakang daun coklat membuat pemandangannya kontras dan dramatis.
  • Higanbana dapat hidup hingga 100 tahun lamanya. Umur panjang ini menambah mistik dan pesona bunga yang dianggap melambangkan keabadian.
  • Bunga ini tumbuh liar di tempat terbuka dan lembab seperti pinggiran sungai dan rawa. Sifatnya yang tidak tergantung pada perawatan manusia menambah kesan misterius. 
  • Higanbana berbunga pada musim gugur saat festival Obon digelar untuk memperingati arwah leluhur. Kebetulan waktu berbunga ini menguatkan hubungannya dengan kematian.
  • Aroma bunga ini mirip dengan buah plum matang. Wangi samar ini menambah daya tarik sensual sang bunga.

Penutup

Bunga Higanbana memang memiliki keindahan tersendiri meski sering disebut sebagai bunga kematian. Selain itu, sebenarnya bunga ini tidak selalu identik dengan kematian.

Higanbana merupakan bunga yang berasal dari Jepang dan sudah dibudidayakan sejak zaman Heian. Bunga ini memiliki makna yang dalam terkait dengan kehidupan setelah kematian dalam budaya Jepang.

Terdapat beragam jenis Higanbana, diantaranya Higanbana merah, putih, dan pink. Perbedaan warnanya menunjukkan varietas yang berbeda. Perawatan bunga Higanbana sebenarnya mudah asalkan ditanam di tanah lembab dan ternaungi.

Selain sebagai hiasan, bunga ini juga bisa dijadikan obat herbal. Kandungan senyawa kimianya berkhasiat mengobati berbagai penyakit. Kendati begitu, sebaiknya tidak mengonsumsi tanaman ini secara berlebihan karena bisa mengandung racun.


Bagikan :
Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *